Selasa, 01 Februari 2011

Efektifitas komunikasi verbal dan non verbal dalam pengajaran.

Permasalahan :
Dalam melakukan pengajaran manakah teknik yang lebih efektif  antara komunikasi verbal dan non verbal?

Pembahasan :
Sebenarnya Komunikasi verbal disampaikan dengan bahasa verbal. Bahasa verbal menggunakan kata-kata yang mewakili berbagai aspek realitas individu. Aspek realitas ini meliputi bahasa asal, kebiasaan, tingkat pengetahuan dan intelejensia sampai aspek budaya.Komunikasi verbal adalah jenis komunikasi yang sehari-hari dilakukan manusia.
Namun, walaupun terbiasa berkomunikasi secara verbal, ternyata komunikasi verbal mempunyai keterbatasan. Keterbatasan itu disebabkan bahasa verbal yang digunakan oleh manusia untuk berkomunikasi memiliki keterbatasan pula.Keterbatasan pertama adalah keterbatasan bahasa itu sendiri.
Keterbatasan bahasa ini di antaranya meliputi:
1. Keterbatasan jumlah kata yang tersedia untuk mewakili objek.
Soal warna misalnya, telah diketahui bahwa mata kita dapat membedakan tujuh juta warna yang berbeda. Seharusnya kita memiliki tujuh juta kata untuk menyatakan setiap warna ini. Pada kenyataannya, kita hanya memiliki puluhan kata saja untuk menyatakan warna.
2. Kata-kata bersifat ambigu dan kontekstual.
Kata keras misalnya, pada minuman keras berarti minuman yang memabukkan sedangkan kata keras pada angin keras berarti kencang atau cepat.
3. Kata-kata mengandung bias budaya.
Bahasa sangat terikat oleh konteks budaya. Contoh sederhana, kata rice dalam bahasa inggris bisa diterjemahkan menjadi tiga kata yang berlainan makna dalam bahasa indonesia, yaitu gabah, beras dan nasi.
Hal ini menunjukkan bahwa budaya Indonesia lebih menghargai benda ini sehingga memiliki kosakata yang lebih lengkap.
4. Pencampuradukan antara fakta, penafsiran dan penilaian.
Hal ini sering terjadi misalnya pada media gosip. Mereka lebih banyak menyajikan penafsiran dan penilaian dibandingkan dengan menyajikan fakta apa adanya.
sedangkan Komunikasi non verbal secara sederhana bisa diartikan sebagai semua isyarat yang bukan kata-kata. Komunikasi nonverbal meliputi:
1. Bahasa tubuh. Semua anggota tubuh seperti wajah, kepala, tangan, kaki dan bahkan seluruh tubuh bisa digunakan sebagai bahasa simbolik. Mengacungkan jempol contohnya, yang berarti "oke", "bagus", atau menyatakan persetujuan.
2. SentuhanJabat tangan misalnya bisa berarti sebuah tanda bagi kesepakatan kedua belah pihak yang berkomunikasi.
3. Parabahasa. Parabahasa adalah aspek-aspek suara selain ucapan yang dapat dipahami. Contoh parabahasa misalnya, intensitas (volume) suara, intonasi, warna suara, siulan, tawa, tangis dll.
4. Penampilan fisik. Penampilan fisik bisa menjadi media penyampai pesan tak langsung. Ketika ke perayaan ulang tahun misalnya, kita akan berpakaian rapi sebagai rasa hormat kita pada pengundang.
5. Warna. Warna sering digunakan untuk menunjukkan emosi, cita rasa, keberpihakan politik bahkan keyakinan agama. Warna merah misalnya, sering digunakan sebagai simbol kemarahan dan protes.
kesimpulan : Berdasarkan uraian yang di atas maka dapat ditarik kesimpulan bahwa komunikasi verbal adalah komunikasi yang lebih efektif dalam melakukan pengajaran di kelas karena dengan adanya komunikasi verbal pesan atau materi pelajaran yang di sampaikan guru akan tersampai atau terdengar baik secara aktif maupun pasif dalam menyerap materi yang diajarkan oleh guru. Hal demikian senada dengan pendapat Santrock yaitu : Mendengar aktif berarti memberi perhatian penuh pada pembicara, memfokuskan diri pada isi intelektual dan emosional dari pesan, dan dalam hal ini posisi komunikasi non verbal adalah pelengkap dari komunikasi verbal yaitu : dilakukan untuk memback up atau menegaskan pesan verbal, sehingga pesan nonverbal efektif dalam mencapai sasaran pesan. Beberapa contoh komunikasi nonverbal dapat dilakukan dengan mengangkat alis, bersedekap untuk melinndungi diri, mengangkat bahu sebagai tanda tak peduli, menepuk dahi sebagai tanda lupa sesuatu, dan lain sebagainya. Banyak pakar komunikasi percaya bahwa sebagian besar komunikasi interpersonal dilakukan secara nonverbal. Bahkan siswa yang duduk di sudut ruangan sambil membaca buku sebenarnya mungkin sedang mengkomunikasikan keinginannya menyendiri secara nonverbal (Santrock, 2008). Ekspresi wajah, komunikasi mata, sentuhan, menghormati ruang pribadi dan melakukan diam merupakan teknik komunikasi nonverbal yang efektif dalam membangun interaksi positif antara guru dengan siswa maupun siswa dengan siswa.


Daftar Pustaka
Santtrock, John W. 2008, Psikologi Pendidikan Edisi Kedua, Penerbit: Kencana Prenada Media Group: Jakarta
http://www.anneahira.com/contoh-komunikasi.htm

Sekiranya ibu dan teman-teman dapat memberikan masukan lebih dalam mengenai topik ini.
Sekian Terima kasih.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar