Kamis, 13 September 2012

Menganalisis Pengalaman menggunakan Teori Belajar Skinner

Pengalaman...
Pengalaman ini terjadi setahun yang lalu, saat saya masih berada di semester 2. Akibat dari pengalaman ini saya merasa kurang percaya diri jika di suruh persentasi di depan kelas. Hari itu pertama kalinya saya secara resmi persentasi di depan kelas, walaupun di semester pertama saya sudah pernah persentasi tetapi kali ini terasa berbeda karena pelajaran yang di presentasikan sudah lebih mendalam. Saat persentasi di mulai awalnya biasa saja teman sekelompok saya dengan lancar menjelaskan bagiannya, begitu pula teman saya yang selanjutnya. Tibalah giliran saya, waktu saya mulai menyebutkan nama, mic yang saya gunakan tiba-tiba tidak menyala dan membutuhkan waktu yang lama untuk menyalakannya kembali, Saat itu hari sudah siang, panas, dan teman-teman menjadi sangat ribut karena sudah kelaparan. Setelah selesai persentasi saya dan kedua teman saya yang sudah presentasi di suruh memberikan contoh dari topik-topik yang sudah kami jelaskan. Ternyata contoh yang kami berikan salah, Dosen menyuruh kami berhenti presentasi, ketika itu masih ada dua teman sekelompok saya yang belum presentasi. Kami pun di suruh kembali ketempat duduk, nah yang paling membuat kami merasa sangat kecewa, dosen tidak ada memberikan kami aplause dan berkata kelompok inilah kelompok yang paling buruk presentasinya. Sejak saat itu saya menjadi kurang percaya diri dan malas jika di suruh presentasi di depan kelas, meskipun begitu yang harus dipelajari di jurusan ini yaitu memperbaiki diri sendiri dan harus percaya diri.  Jadi walaupun malas, saya tetap harus presentasi sampai sekarang.

Analisis dengan Teori Belajar Skinner

Skinner memiliki tiga klasifikasi umum penguat, yakni :
a. Primer atau sekunder
b. Umum/digeneralisasikan; dan
c. Positif atau negatif

Pengalaman yang saya alami tersebut dapat dimasukkan ke dalam penguatan positif atau negatif yaitu didasarkan pada cara stimuli memperkuat perilaku karena beberapa penguat adalah tambahan situasi dan penguat juga berfungsi memperkuat perilaku melalui penghentian atau penghilangan dari situasi. Dalam penguatan negatif stimuli diskriminatif adalah objek atau persitiwa yang penolakan dan tindakan di sebut sebagai tidak menyenangkan, istilah ini subjektif karena tidak memberikan informasi tentang efek dari stimulus penolakan dalam kaitannya dengan perilaku.

Tabel Penguatan Negatif
Stimulus Diskriminatif
Respon
Konsekuensi
Tipe Konsekuensi
Tipe Penguatan
Di suruh berhenti presentasi oleh Dosen karena memberikan contoh yang salah
Berhenti presentasi
Kami tidak presentasi lagi
Perilaku kami diikuti dengan penarikan stimulus diskriminatif
Negatif

 Penguatan negatif yaitu pengkondisian memperkuat perilaku menghindar, penggunaan penguatan negatif ini menimbulkan efek samping emosional yang mengiringi perilaku menghindar yaitu kurang percaya diri, malas. Dengan demikian kami berhenti presentasi karena di berhentikan oleh dosen dan hal ini mengakibatkan Saya menjadi kurang percaya diri dan malas jika ada tugas presentasi di depan kelas.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar