Lisa Chairani 10-015
Juannita Sari Br. Tarigan 10-019
Christian Yosie 10-099
Christin Siahaan 10-107
Teori perkembangan kognitif Piaget
Menemukan asal muasal logika alamiah
dan transformasinya dari satu bentuk penalaran ke penalaran lain, hakikat
konstruktivitas dari kecerdasan dan faktor-faktor esensial dalam perkembangan
kognitif. Proses mengetahui diciptakan dalam interaksi seseorang dengan
lingkungan untuk mengetahui dengan cara
bertindak melalui observasi dan eksperimentasi.
Perkembangan kognitif adalah
pertumbuhan pemikiran logis dari bayi hingga dewasa, yang menghasilkan
konstruksi baru dari konstruksi sebelumnya yaitu : skema tindakan, operasi
konkret, dan formal. Dengan memfasilitasi pemikiran logis member kesempatan
luas untuk eksperimentasi dengan objek fisik yang didukung oleh interaksi
antarteman dan pertanyaan guru. Serta menjaga relasi timbale balik antara anak
dan pendidikan.
Pengaplikasian teori dalam kelas berupa “YEL-YEL KELOMPOK”
Caranya :
- Setiap kelompok harus membuat yel-yel baru pada setiap pertemuan
- Lirik dari yel-yel harus ada sangkut pautnya dengan teori pada topic yang telah disepakati.
- Dan setiap kelompok harus bersiap untuk ditunjuk dosen menyajikan yel-yelnya, walaupun dipilih secara acak, tetap saja setiap kelompok harus mempersiapkan yel-yelnya, kerena lirik dari yel-yel tersebut adalah pemahaman teori dari apa yang kita baca di buku. Jadi mau tidak mau kita harus aktif belajar sebelum kuliah berlangsung.
- Di sini kemampuan sensori dan kognitif kita juga dilatih untuk aktif selalu
Aplikasi ini kami pilih karena pada
teori Piaget ada 3 tujuan umum kompatibel dengan kurikulum :
1.Pengembangan otonomi anak melalui situasi interaktif
2.Menyebarkan dan mengordinasikan beragan sudut pandang anak
3.Mengembangkan kesiapan, keingintahuan, inisiatif, dan kepercayaan diri
dalam belajar.
Operasi Konkret : proses bertahap yang mencakup konflik kognitif, kemudian
dipengaruhi berbagai pilihan, dan akhirnya resolusi konflik secara logis.
Opersi Formal : satu efek dalam stu situasi mungkin disebabkan oleh
beberapa faktor, atau satu faktor kausal bisa diiringi atau ditutupi oleh
beberapa faktor berbeda.
Seperti aplikasi yel-yel di atas pada
pembelajaran, siswa dituntut berinisiaif dan percaya diri dalam belajar
walaupun dipengaruhi berbagai pilihan yaitu harus membuat yel-yel dan harus bertanya dalam bebtuk yel-yel juga
tapi akhirnya siswa menemukan solusi dari konflik kognitifnya, karena adanya
interaksui antara teman dan dosen ataupun pendidik.